Saung Liar Berserakan Disejumlah Lahan Perhutani, LMDH : Bupati Ngosrek, Perhutani Cuek

Lahan Perhutani
Saung Liar Berserakan Disejumlah Lahan Perhutani, LMDH : Bupati Ngosrek, Perhutani Cuek
0 Komentar

Purwakarta – Marak bangunan liar bermunculan disepanjang jalan , diatas lahan Perhutani sebagai lokasi berjualan. Menjadi perhatian warga, selain terkesan kumuh, kotor dan menimbulkan banyak sampah.

Ketegasan lembaga BUMN inipun menjadi perhatian publik, tentang adanya pembiaran atau bahkan dugaan penyewaan lahan tersebut.

Bukan bermaksud menghalangi adanya udaha mikro yang dijalankan oleh segelintir masyarakat, namun penampakan kumuh dan menghasilkan sampah berserakan menjadi kecurigaan masyarakat jika Perhutani tidak mendukung program Pemkab Purwakarta tentang lingkungan bersih berjuluk Ngosrek yang digagas Bupati Purwakarta Om Zein.

Baca Juga:Silaturahmi Pasundan Ekspres dan Polres Subang Bentuk Sinergi media dan Kepolisian untuk InformasiPerundungan Terjadi di Madrasah Negeri, Kemenag Fasilitasi Islah

“Kami harap Perhutani bisa tegas dan tidak membiarkan warung warung kaki lima yang berdiri diatas lahan Perhutani justru merusak pemandangan dan bahkan menghasilkan sampah sehingga merusak pemandangan dan berindikasi menyebabkan penyakit karena sampah makanan dan sampah plastik yang berserakan,” ujar Adian Sumantri salah satu aktifis pecinta Alam Purwakarta kepada Pasundan Ekspres (07/09).

Selain kekhawatiran akan sampah plastik dan makanan, sejumlah kaki lima yang berjejer di sepanjang jalan Situ Cigangsa menuju Kecamatan Munjul kota.

Banyak terdapat kaki lima yang mr jajakan makanan gorengan dan berminyak, dengan dugaan limbah minyak terbuang diatas tanah hutan.

“Kita tahu jika limbah minyak sayur bisa berbahaya buat ekosistem alam khususnya pertumbuhan pepohonan. Jadi kami minta pihak Perhutani bisa tegas dan bisa mengkontrol warung warung tersebut khususnya tentang limbahnya,” ujarnya tegas.

Lebih lanjut Adian mengaku heran dengan sejumlah bangunan saung saung yang berada di hutan hutan Perhutani, ternyata memiliki penerangan listrik yang cukup memadai.

Padahal katanya, saung saung itu tidak memiliki alat instalasi kelistrikan yang legal sebagaimana perumahan pada umumnya.

“Kami khawatirkan keamanan penghuninya pertama, kedua darimana listrik itu bisa masuk ke dalam hutan hutan Perhutani jika tidak tersambungkan dengan baik. Untuk itu kami di media ini berharap, pihak Perhutani bisa menerima informasi tersebut sebagai keperdulian kami pada hutan dan kenyamanan juga kebersihan,” pungkasnya.

0 Komentar