Yayasan Karya Bakti Sagalaherang dan Dinkes Subang Gelar Pelatihan Penjamahan Makanan bagi Relawan SPPG

pelatihan penjamahan makanan
Relawan SPPG saat mengikuti pelatihan penjamahan makanan di D\'Sultan Selasa (7/10/2025). Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres
0 Komentar

SUBANG– Dalam meningkatkan mutu dan keamanan pangan siap saji bagi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG), Yayasan Karya Bakti Sagalaherang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menggelar kegiatan pelatihan penjamahan makanan bagi relawan petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Pelatihan yang berlangsung di D’Sultan pada Selasa (7/10/2025) ini diikuti oleh relawan dari dua dapur SPPG, yakni SPPG Subang Sagalaherang Kaler dan SPPG Darmaga Cisalak 001.

Kegiatan difokuskan pada peningkatan kesadaran akan pentingnya kebersihan, higienitas, serta penerapan standar keamanan pangan dalam proses pengolahan makanan.

Baca Juga:Sekjen ATR/BPN Paparkan Lima Langkah Percepatan dan Peningkatan Kinerja ILASPPSetoran PAD dari BUMD Subang Capai Rp6,05 Miliar hingga Semester II 2025

Direktur Yayasan Karya Bakti, Gugum, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari persiapan untuk mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang menjadi syarat wajib bagi dapur MBG.

“Pelatihan ini kami adakan sebagai bagian dari syarat untuk mendapatkan SLHS. Semua relawan harus paham bagaimana memperlakukan bahan makanan, mulai dari datang, disimpan, diolah, hingga disajikan,” ujar Gugum.

Lebih lanjut, Gugum menegaskan bahwa higienitas harus dimulai dari diri setiap relawan.“Dari mulai mandi, berpakaian bersih, sampai kebiasaan di toilet pun harus dijaga. Jadi bukan hanya soal makanan, tapi diri kita juga harus higienis. Semua prosedur ini diajarkan dan diawasi langsung oleh tim dari Dinas Kesehatan,” tambahnya.

Selain praktik higienis, para relawan juga dibekali pengetahuan tentang jenis-jenis bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella yang dapat muncul akibat kelalaian dalam penanganan makanan dan air. Pelatihan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kontaminasi yang membahayakan kesehatan penerima manfaat MBG.

Sementara itu, Iyan, salah satu mitra SPPG yang turut hadir, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk menjaga kualitas makanan yang didistribusikan kepada ribuan siswa dan ibu hamil penerima manfaat program MBG. Ia juga membagikan sejumlah tips dalam menjaga kualitas makanan di dapur.

“Pertama, setiap bahan baku diperiksa oleh satu orang Quality Control sebelum dimasak untuk memastikan kesegaran dan kebersihannya. Kedua, proses memasak dilakukan dua tahap, karena penerima manfaat berbeda waktunya — SD jam 9 pagi, sedangkan SMP dan SMA sekitar jam 11 sampai 12 siang,” jelas Iyan.

0 Komentar