Belum Ada Indikasi Penimbunan Minyak Goreng, Kapolres Pastikan Ketersediaan Aman

Belum Ada Indikasi Penimbunan Minyak Goreng, Kapolres Pastikan Ketersediaan Aman
0 Komentar

SUBANG-Kapolres Subang, AKBP Sumarni berusaha memastikan ketersedian minyak goreng. Kapolres didampingi jajaran PJU Polres Subang  melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) dengan menyambangi  sejumlah toko di kawasan pasar baru dan minimarket.

“Kami di sini untuk memastikan ketersediaan minyak goreng dan tidak ada yang menampung atau menimbun minyak goreng,” ungkap AKBP Sumarni kepada Wartawan disela sidaknya, Selasa (22/3).

Hal itu dilakukan dalam rangka memastikan ketersediaan stok migor di Kabupaten Subang aman menghadapi Ramadan yang tinggal dalam hitungan hari.

Baca Juga:Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Subang Imbau Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan Sertifikasi HalalInacraft 2022 Resmi Dibuka, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Cintai Produk Dalam Negeri

“Setelah kami cek untuk Kabupaten Subang stok minyak goreng masih aman dan mudah didapatkan oleh masyarakat,” terangnya.

Kapolres mengungkapkan,  stok minyak goreng aman itu juga dikarenakan cakupan dan konsumsi masyarakat di kabupaten Subang tidak terlalu besar.

“Dan ada sebagian toko juga yang kosong, karena telat pengiriman dari agennya,” ujarnya.

Dia  menegaskan akan menindak setiap oknum yang bermain-main dengan distribusi dan harga minyak goreng.

“Hari ini kita imbau dan jika setelah kita imbau masih ada permainan, maka akan kita tindak sesuai aturan. Namun, saat ini belum ada indikasi penimbunan,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang minyak goreng Hesti Sulastri (32) mengungkapkan,ketersediaan stok minyak goreng di pasar atau toko modern saat ini melimpah.

Namun harganya tinggi bukan main, untuk minyak goreng kemasan saja per dua liter ada yang menjual mencapai Rp51.000.

Baca Juga:5 Manfaat Bunga Matahari untuk Kesehatan dan KecantikanBRI Perkuat Penyaluran KUR, 60 Persen Dialokasikan untuk Sektor Produktif

“Itu yang kemasan, yang curah memang lebih murah dibanding kemasan. Tapi tetep masih tinggi kalau dibanding harga sebelumnya, ada yang jual mencapai Rp 20.000 liter,” ungkapnya.

Menurut pengakuannya, malah untuk saat ini keberadaan minyak goreng curah bisa dibilang susah karena stoknya terbatas.

“Sekarang kebanyakan yang kemasan, yang curah lagi agak susah,” tukasnya.(idr/ysp)

0 Komentar