e-Kinerja Guru Tuntutan atau Beban ?

e-Kinerja Guru Tuntutan atau Beban ?
0 Komentar

Sebagai sistem pengelolaan sdm asn, langkah strategis yang perlu dibangun meliputi ;

  1. Transparansi: untuk membangun kepercayaan aparatur serta untuk memastikan tanggungjawab kinerja pns maka transparansi akses informasi yang jelas  sangat diperlukan. Dengan e-kinerja bkn, kinerja pns dapat dilihat secara terbuka dan jelas mengenai kontribusi serta dedikasi pegawai negeri dalam menjalankan tugasnya kepada publik.
  2. Efisiensi: zaman globalisasi menuntut segala sesuatu berjalan cepat dan tepat. E-kinerja bkn menghadirkan efisiensi dengan mempercepat proses penilaian kinerja. Monitoring dan mengevaluasi kinerja atasan pada bawahan lebih efisien melalui platform ini  tanpa harus menunggu laporan tertulis yang memakan waktu lama. Selain itu, biaya operasional untuk administrasi dan pelaporan pun dapat ditekan, sehingga alokasi anggaran dapat lebih optimal.
  3. Akuntabilitas: penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan akuntable diharapkan tercapai. Melalui sistem e-kinerja, setiap pegawai diharapkan memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap tugas-tugasnya. Setiap kinerja yang dicatat dan dievaluasi melalui sistem ini menjadi bukti nyata dari kontribusi pegawai dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas. Adapun feedback yang diberikan dapat berimbas pada asn terus memperbaiki diri dan meningkatkan profesionalismenya.
  4. Adaptasi dengan teknologi: teknologi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari . E-kinerja sebagai aplikasi sistem pengelolaan kinerja pns dilakukan dengan metode yang modern, dinamis, dan selaras dengan perkembangan teknologi informasi terkini.

Kendala dan solusi

Sistem e-kinerja dipengaruhi setidaknya ada dua faktor  yaitu, faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah pengaruh yang dibuat oleh lingkungan sekitar sedangkan faktor internal disebabkan dari pegawai / asn itu sendiri. Faktor eksternal yang dimaksud seperti sarana prasarana atau lingkungan instansi/ organisasi. Beberapa contoh faktor eksternal diantaranya;  terjadinya gangguan pada jaringan internet akibatnya pegawai tidak bisa membuka website; terjadi kerusakan pada perangkat server sehingga sistem menjadi error; dan terjadi penyerangan cyber dari oknum yang tidak dikenal.

Baca Juga:Evolusi Jalan Di Desa Kalilandak, Kabupaten Banjarnegara Menuju Interaksi Desa-Kota yang Memadai (Bagian 1)DPRD Karawang Akan Bahas 12 Raperda

faktor internal yang dimaksud adalah segala hal yang disebabkan oleh sumber daya manusia atau pegawai itu sendiri. Sebagai contoh faktor internal yaitu, terjadi kesalahan pendataan pegawai dalam simpeg sehingga mengakibatkan pegawai tidak bisa mengakses website; pegawai tidak mengisi e-kinerja dikarenakan beberapa alasan; dan terjadi kesalahan pengisian data kinerja.

0 Komentar