Jumlah Masjid Bertambah tetapi Shaf Menurun?

Jumlah Masjid Bertambah tetapi Shaf Menurun?
0 Komentar

Fenomena ini cukup menarik apabila ditelisik lebih lanjut. Semakin banyak bangunan masjid justru membuat jamaahnya semakin berkurang.
Dikarenakan, jamaah akan lebih leluasa memilih masjid mana yang akan ia gunakan untuk beribadah.
Mereka akan berpencar dan lebih memilih masjid terdekat dengan rumah.
Fenomena ini tidak bagus untuk persatuan umat tetapi bagus untuk syiar karena distribusi umat dan masjid lebih menyebar secara spasial dan menjadi benteng pertahanan umat dari pengaruh eksternal.
Apa yang dikatakan dan dikhawatirkan Rosululloh, akhirnya datang juga. Rosul bersabda: Esok akan datang zaman dimana banyak masjid bertingkat megah dan dihias ornamen yang indah tetapi sangat sedikit orang yang mau sholat didalamnya.
Mereka hanya menjadikan masjid sebagai hiasan saja dan ketika mendengar suara adzan, mereka seperti orang tuli yang pura pura tidak tahu akan suara panggilan tersebut. ( HR Al-Baihaqi).
Sensus Penduduk Indonesia mengabarkan bahwa pemeluk agama islam di Indonesia sebanyak 87,18 % atau sebesar 207.176.162 orang. Dari sebuah penelitian yang dilakukan di masjid di DIY bahwa rata rata jamaah sholat lima waktu yang melakukan sholat berjamaah di masjid sekitar 13 persen sehingga 87 persen shaf tidak terisi.
Apa penyebabnya ? Kata kuncinya adalah lemahnya pemahaman dan implementasi dalam islam, kurang solidnya persatuan dalam islam?
Berdasarkan 10 hukum migrasi penduduk dari Ravenstain , satu diantaranya dikatakan bahwa mobilitas seseorang cenderung memilih daerah yang terdekat sebagai daerah tujuan.
Tak pelak lagi, hal tersebut menyebabkan beberapa masjid justru sepi jamaah. Memang jumlah tempat ibadah khususnya masjid tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur tingkat ketaatan ibadah suatu daerah.
Namun, setidaknya kita dapat mengetahui bahwa di daerah tersebut masih menjalankan syariat islam khususnya dalam beribadah shalat. Semoga kita senantiasa istiqomah dalam menjalankan salat terlebih berjamaah. (*)

Oleh:
1.Drs.Priyono,MSi (Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Ta’mir Masjid Al Ikhlas,Sumberejo, Klaten selatan, Kabupaten Klaten)
2.Siti Nur Aisah (mahasiswi semester 2 dan Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah F. Geografi UMS)

 

0 Komentar