Keberlangsungan Program Studi di sebuah Perguruan Tinggi

Keberlangsungan Program Studi di sebuah Perguruan Tinggi
0 Komentar

Oleh
1.Drs.Priyono,MSi (Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.DR.Ibnu Hasan,M.S.I.( Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

Saat ini adalah musim penerimaan mahasiswa baru atau maru di Perguruan Tinggi pada tahun akademi 2023-2024 dan akhir bulan agustus ditutup karena bulan September yang akan datang sudah mulai kuliah meskipun beberapa program studi masih membuka diri karena masih jauh dari kuota. Ada gejala beberapa program studi mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru, bahkan hingga saat ini baru dapat mahasiswa baru dalam hitungan kurang dari 20 orang pada hal hanya tinggal 13 hari lagi pendaftaran ditutup, bahkan ada yang belum mendapatkan mahasiswa baru.

Beberapa kaprodi terutama di PTS mengabarkan bahwa kondisi ini sangat berat bagi keberlangsungan sebuah program studi di masa yang akan datang meskipun kami sudah terakreditasi unggul (peringkat teratas). Bagi PTS, jumlah mahasiswa menjadi nafas kami. Status akreditasi sebuah prodi ternyata belum cukup untuk merayu calon mahasiswa karena dibutuhkan pemikat yang lain misalnya prodi dengan ilmu masa depan dan pelayanan prima yang dijalankan prodi. Basis pembelajaran dan tri dharma PT yang lainnya harus menjadi tekanan perbaikan.

Baca Juga:Sudah Dua Tahun, Kasus Pembunuhan di Jalancagak Subang Tak TerungkapSurabi Merah Putih Kang Dyan Sambut HUT ke-78 RI

Penurunan ini tidak lepas dari persaingan yang ketat antara PTN-PTS, sesama PTS dan mungkin situasi ekonomi yang dialami setelah masa pandemi. Di sisi lain situasi ini menjadi pemicu agar PT meningkatkan mutu lulusannya apabila ingin mendapatkan mahasiswa baru yang banyak. Kompetisi di dunia mahasiswa baru tidak bisa dihindari bagaikan kompetisi di hutan bebas, siapa yang besar dan bagus bermainnya kan menjadi pemenang. Perguruan Tinggi juga harus mempersiapkan promosi sedini mungkin agar calon mahasiswa mendapatkan informasi program studi secara mendalam terutama tentang setelah lulus bisa bekerja dimana?

Akreditasi program studi sebagai instrument evaluasi kualitas program studi menjadi sangat penting untuk dicermati karena melalui hasil penilaian yang comprehensive menjadi tolok ukur kualitas input,proses maupun out put yang diwujudkan dalam scoring. Untuk mencapai score yang tinggi tidak bisa dipersiapkan sesaat atau instan tetapi harus terprogram dengan langkah yang pasti terutama terkait dengan penyiapan kualitas sumberdaya dosen. Kini penilaian akreditasi mulai bergeser dari output menjadi outcome , yang ini memiliki konsekuensi agar prodi menyiapkan secara berjenjang , tidak boleh sepotong sepotong. Outcome lebih rigid dan lebih realistis .

0 Komentar