“Kereta Cepat” Situ Buleud Jadi Favorit Warga

Kereta Cepat Situ Buleud
KERETA CEPAT: Odong-odong berbentuk Kereta Cepat menjadi favorit warga yang berkunjung ke kawasan Situ Buleud. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Lili Sulaeman (38) jeli dalam melihat peluang. Betapa tidak, warga Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta ini memanfaatkan momen viralnya uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan program Presiden Jokowi.

Seolah tak mau kalah, Lili pun membuat satu unit “Kereta Cepat” yang terdiri dari lokomotif alias bagian kepala plus satu buah gerbong. Rutenya pun seputaran Situ Buleud yang merupakan ikon Kabupaten Purwakarta.

Sontak, kehadiran “Kereta Cepat” made in Lili itu menarik perhatian warga. “Kereta Cepat” relasi Situ Buleud ini pun tak pernah sepi penumpang. Cukup bayar Rp5.000 untuk anak-anak dan Rp10.000 untuk dewasa maka sudah bisa berkeliling Situ Buleud.

Baca Juga:PLN Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, Setor Dividen Rp2,19T dan Pajak Rp35,33T12 Pasutri Cerai Tiap Hari, Istri Gugat Cerai Suami Mendominasi

Jangan heran, takjub boleh. “Kereta Cepat” tersebut bukan lah kereta cepat sesungguhnya, melainkan odong-odong yang dimodifikasi berbentuk kereta cepat. Meski sejatinya hanya sebuah odong-odong, tapi Lili membuatnya dengan serius dan rapi. “Terinspirasi dari program pemerintah, programnya Pak Jokowi yang saat ini lagi membangun kereta cepat,” kata Lili kepada wartawan saat ditemui di Kawasan wisata Situ Buleud, Ahad (11/6).

Lili menjelaskan, proses pembuatan odong-odong ini cukup panjang. Dirinya bersama para pekerja memodifikasi total dari satu unit minibus jadul untuk dijadikan lokomotif dan satu gerbong penumpang.

Bodi minibus diangkat dan hanya menyisakan bagian casisnya saja. Kemudian, Lili mengubah posisi setir yang awalnya berada di sebelah kanan menjadi di tengah. Lili juga mengubah total letak kursi, baik kursi sopir hingga kursi penumpang.

Agar lebih menyerupai operator, di bagian depan lokomotif terdapat serangkaian tombol. Namun, tombol itu hanya berfungsi sebagai on/off sejumlah lampu. Di antaranya, lampu tengah atas layaknya kereta sesungguhnya, lampu bawah, lampu di dalam kabin hingga lampu hiasan.

Sementara di bagian penumpang (menyatu dengan lokomotif), Lili mengubah posisi kursi menjadi berderet sehingga bisa diisi tujuh penumpang. Selain itu, Lili membuat satu gerbong dengan kapasitas 10 penumpang. “Odong-odong Kereta Cepat ini merupakan mobil kijang jadul yang dimodifikasi. Untuk proses modifikasinya itu memakan waktu selama 13 bulan dan mengeluarkan uang sekitar Rp130 juta,” ujar Lili.

0 Komentar