Pojokan 170, Anak Harimau

Pojokan 170, foto via Kang Marbawi
Pojokan 170, foto via Kang Marbawi
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES –  Margio seorang pemuda broken home dan lugu, membunuh Anwar Sadat dengan cara menggigit urat lehernya hingga putus.

Margio ditahan dan dimintai keterangan, tetapi Margio berdalih, bukan dirinya yang membunuh Anwar Sadat.

“Harimau putih dalam dirinyalah yang membunuh Anwar Sadat,” kilah Margio, tokoh utama dalam novel “Lelaki Harimau” besutan Eka Kurniawan.

Baca Juga:Rekomendasi Nama Kucing, Lucu, Unik dan Lembut! Pasti CocokHarga Dry Food Kucing 2023, Berikut 4 Rekomendasi Terbaik Bulan Ini

Kemunculan sifat kebuasan binatang Margio datang dari tekanan dan ketidaksesuaian harapannya dengan kenyataan.

Melahirkan amarah tak terbendung dan ketaksadaran kemunculan sifat binatangisme yang buas.

Melalui novel “Lelaki Harimau” ini, Eka Kurniawan mendapatkan penghargaan The Man Booker International Prize tahun 2016.

Mirisnya lagi, sifat bengis itu sudah terlihat sejak dini. Anak-anak diusia sekolah telah terlihat sifat binatangisme yang sadis, brutal dan tak manusiawi.

Entah apa pemicu, kemunculan kebutaanhati pada anak-anak itu.

Yang seharusnya, diusia sekolah, mereka penuh dengan keceriaan dan persahabatan.

LIHAT JUGA: 

Pojokan 168, Dukungan

Pojokan 167, Kata

Sifat binatangisme itu memupus watak kekanak-kanakan yang lugu, menjadi sinisme, dengan daya rusak yang dahsyat dalam tindakan tanpa perasaan.

Mewujud dalam tindakan perundungan yang ganas serta menjadi tontonan viral.

Mereka menjadi anak harimau yang buas, tak berperasaan.

Kemunculan sifat binatangisme pada usia sekolah itu dikuatkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 13 Februari 2023, menyebutkan ada 1.138 data kekerasan fisik dan psikis yang terjadi pada anak-anak usia sekolah.

Angka itu cendrung mengalami tren meningkat. UNICEF – United Children’s Fund, salah satu lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan, dua dari tiga anak perempuan atau laki-laki berusia 13-17 tahun pernah mengalami setidaknya satu jenis perundungan selama hidupnya.

Baca Juga:Dry Food Kucing yang Bagus, Berikut Tips Memilih dan Rekomendasi ProdukCara Membersihkan Uang Koin Kuno dengan Mudah dan Aman

Paling nyata dari fenomena kemunculan sifat binatangisme yang mempertontonkan kebuasan pada usia sekolah adalah kasus perundungan siswa salah satu SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Cilacap, pembacokan guru oleh siswa di Jawa Timur, dan siswa SD (Sekolah Dasar)  jatuh dari lantai empat (4) yang diduga akibat perundungan.

0 Komentar