Ratusan Driver Ojek Online di Karawang Kepung Kantor Dishub, Ternyata Ini Penyebabnya

Ratusan Driver Ojek Online di Karawang Kepung Kantor Dishub, Ternyata Ini Penyebabnya
0 Komentar

KARAWANG – Ratusan driver taksi dan ojek online mengepung Kantor Dinas Perhubungan (Dishub Karawang) di lingkungan Pemda 2, Kamis (23/1).

Ketua Pejuang Ojek Online Karawang (POK), Guruh Yanuar, memberikan pengungkapan terkait demo yang dilakukan oleh para driver taksi dan ojek online di Kabupaten Karawang.

Menurut Guruh, berbicara tentang tindakan yang diambil oleh pemerintah setempat dan keluh kesah para pengemudi ojek online di Karawang.

Baca Juga:The Windows Karawang, Landmark Terbaru Kabupaten KarawangCapai 84,28 Persen, Bapenda Subang Dekati Target Pendapatan Rp334 Miliar

“Bupati Kabupaten Karawang dengan jelas menugaskan untuk turun langsung dan meninjau semua aplikator di Jalan Karawang pada aksi 26 Juli 2023. Sayangnya, hingga detik ini, belum ada tindak lanjut terkait hasil dari putaran tarik dan diskusi dengan Kementerian Perhubungan,” ujar Guruh.

Guruh Yanuar menjelaskan bahwa para driver taksi dan ojek online bersama dengan kelompok lainnya, seperti R2 dan R4, melakukan aksi protes.

Salah satu isu utama yang diangkat adalah tarif yang dinilai tidak sebanding dengan biaya personal kendaraan, terutama di tengah tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Karawang.

“Tarif di Karawang jauh lebih rendah dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain, sementara UMK Karawang sangat tinggi. Kami melihatnya sebagai ketidaksetaraan yang perlu diperhatikan oleh pemerintah,” tambah Guruh Yanuar.

Selain masalah tarif, Guruh Yanuar juga menyoroti isu terkait dugaan kasus korupsi Penerangan Jalan Umum (PJU) yang dinilai tidak mendapat perhatian yang memadai.

Ia mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi gelapnya Kota Karawang dan bersama-sama dengan rekan-rekan seprofesinya, mereka mengawal kasus ini.

“Kami merasakan langsung gelapnya Kota Karawang. Bersama-sama, kami mengawal kasus penerangan jalan umum yang diduga bisa mencapai 35% lebih rendah dibandingkan dengan Kota Bekasi dan Jakarta,” ungkap Guruh.

Baca Juga:Dijadiken Tempat Prostitusi, PT KAI bersama Pemkab Karawang Bongkar BangliRatusan Buruh Demo di Depan Kantor Bupati Subang, Ini Tuntutannya

Guruh Yanuar menekankan pentingnya menanggapi kepentingan rakyat, khususnya rakyat Karawang. Ia menghormati pihak kepolisian dan berharap agar negosiasi dapat berjalan baik untuk menjaga kondusifitas Karawang.

Namun, ia juga menegaskan bahwa jika tidak ada solusi yang memuaskan, aksi protes akan terus dilakukan.

“Saya menghargai upaya pihak kepolisian agar Karawang tetap kondusif. Kami bersedia bernegosiasi, tapi jika tidak ada solusi hari ini, kami akan membawa aksi ini ke tingkat lebih luas di Kabupaten Jawa Barat,” pungkasnya (use)

0 Komentar