Santri dalam Kemerdekaan NKRI

Santri dalam Kemerdekaan NKRI
Feri Rusatndi
0 Komentar

Sedang dari segi tempat belajarnya, ada istilah ‘santri kalong’ dan ‘santri mukim’. Santri kalong adalah orang yang berada di sekitar pesantren yang ingin menumpang belajar di pondok pada waktu-waktu tertentu tanpa tinggal di asrama pesantren. Sedangkan santri mukim ialah santri yang menuntut ilmu di pesantren dan tinggal di asrama pesantren (kobong). Dari segi waktu juga ada santri kilat hanya berdurasi dalam ukuran minggu dan bulan ada juga santri yang cukup panjang dalam menempuh lama pendidikan bisa dalam kurun waktu tahunan.
Terlepas dari semua itu yang terpenting adalah makna yang terkandung di dalamnya. Siapapun orang yang mempelajari ilmu agama Islam (memiliki kapasitas yang mumpuni) dan dipakai untuk membela agamanya demi kemaslahatan ummat terlepas mereka berhak menyandang santri atau bukan yang jelas ini merupakan fenomena kekinian yang ada ditengah kita semua. Dunia teknologi pun hadir mewarnai cara orang memperoleh ilmu pengetahuan, bisa membantu menjadikan alternatif tambahan dalam berguru, lingkup tempat dan suasana yang di dapatkan.
Dewasa ini kapasitas santri sudah berkembang bukan hanya fokus menguasai ilmu agama Islam (Syariah) saja melainkan bertransformasi menjadi ahli dalam bidang sains dan teknologi sehingga outputnya pun sangat beragam ada yang menjadi ahli fiqh dan menguasai ilmu ekonomi atau sebaliknya ada yang menjadi dokter dan hafal Al-Quran 30 juz sebagaimana dicontohkan ulama pada zaman dulu dan terkenal di dunia, antara lain Ibnu Sina, Al-Khawarizmi dan Ibnu Kholdun. Mereka tidak hanya pandai dalam hal menguasai Ilmu kedokteran, Matematika dan Ekonomi melainkan merekapun sebagai ulama yang menguasai ilmu agama Islam dan hafal Al-Quran.(*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar