Sejarah Wisma Karya di Subang

Sejarah Wisma Karya di Subang
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Wisma Karya (Societe) yang terletak di Kabupaten Subang.

Gedung ini adalah salah satu peninggalan Belanda (Wisma  Karya) Yang berada di pusat Kota Subang.

Wisa Karya tersebut menyimpan kenangan brsejarah bagi perjalanan kemerdekaan di Subang

Di Jaman penjajahan Belanda, bangunan Wisma Karya ini menjai tempat refreshing bagi kaum gegeden Belanda di bawah pimpinan Tuan PW Hofland pada masa itu.

Bangunan Wisma Karya berdiri di atas tanah Kabupaten Subang dengan luas sekitar 1 ha yang berlokasi di pusat area perkantoran.

Baca Juga:Mengenal Adab Orang yang Sedang BerpuasaBau Mulut Ketika Puasa? Hindari Makanan Ini!

Dalam sejarah awal mula gedung ini bernama Societeit yang di bangun pada masa perusahaan P&T Lands PW Hofland.

Dalam catatan sejarah PW Hofland  yang ada di Museum Daerah Kabupaten Subang menyebutkan, bahwa Hofland menjajah di daerah Subang, dengan cara memperluas kekuasaan.

Hofland telah menjalankan usaha di bidang perkebunan seperti kopi, Foflan juga dikenal dengan julukan saudagar kopi.

Hofland berhasil membuat kontrak dengan pemerintah Hindia-Belanda dalam bidang perdagangan kopi pada tahun 1840.

Hofland turut menjadi pemilik tanah P&T (Pamanoekan & Tjiasem) Landen, dan pada tahun 1858 seluruh tanah partikelir P&T Land menjadi milik pribadi Hofland. Dalam pengangkatan pejabat pemerintahan partikelir Demang.

Wilayah Subang dibagi menjadi delapan kademangan, yaitu

Kademangan Batu Sirap (Cisalak), Kademangan Ciherang (Wanareja), Kademangan (sagalaherang), Kademangan (Pagaden), Kademangan (Pamanukan), Kademangan (Ciasem), Kademangan Malang (yaitu Purwadadi)  dan Kademangan (Kalijati)

Dahulu sejarah untuk mengeklusifkan diri di tanah jajahannya, Hofland dengan delapan demang itu membangun sebuah gedung yang diberi nama Societe atau skelompok masyarakat yang mengeksklusifkan diri.

Baca Juga:Kumpulan Tamplate Menolak Ajakan Buka BersamaLink Live Streaming MotoGP Trans7

Para kelompok inilah yang sering berkumpul dan bersosialisasi di gedung yang dikenal sebagai (Wisma Karya).

Pada 14 Januari 1929 gedung ini di pakai para demang, bangunan Wisma Karya trsebut direnovasi dan diresmikan Mrs WH Daukes.

Bangunan ini terlihat pada bagian kanan gedung Wisma Karya menghadap ke arah Bandung, ada ruangan pertemuan berikut panggung. Tempat itu sering di pakai oleh Belanda untuk menonton film dan berdansa.

0 Komentar