PASUNDAN EKSPRES – Per 1 Januari 2025, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) resmi dinaikkan menjadi 12 persen. Tetapi kebijakan ini tidak berlaku untuk semua barang, melainkan hanya pada barang mewah tertentu, termasuk kendaraan bermotor yang sudah dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa barang-barang yang masuk kategori ini adalah hunian mewah seperti rumah besar, apartemen, dan kondominium dengan harga di atas Rp 30 miliar, kendaraan udara seperti balon udara, helikopter, kapal pesiar, serta kendaraan bermotor yang terkena PPnBM.
Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.010/2021, kendaraan bermotor yang dikenakan PPnBM adalah yang memiliki kapasitas mesin di atas 250 cc. Kendaraan ini sudah dikenakan tarif PPnBM sebesar 60 persen untuk mesin 250-500 cc dan 95 persen untuk mesin di atas 500 cc.
Baca Juga:Kejahatan Pencurian Sepeda Motor Terungkap di Subang, Dua Pelaku DiamankanAngin Puting Beliung Terjang Kabupaten Subang, Puluhan Rumah Rusak Parah
Dengan aturan ini, sepeda motor yang terkena kenaikan PPN 12 persen mayoritas adalah motor gede (moge). Motor-motor ini biasanya dimiliki kalangan masyarakat mapan dan bukan segmen kendaraan umum.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin, menegaskan bahwa motor Honda di bawah 250 cc seperti BeAT, Scoopy, Vario Series, PCX 160, dan ADV 160 tidak terpengaruh kebijakan ini. Motor-motor tersebut tetap dikenakan PPN 11 persen sesuai aturan sebelumnya.
Berikut adalah daftar motor Honda yang terkena dampak kenaikan PPN menjadi 12 persen per 6 Januari 2025 :
Honda CB650R: Rp 291.020.000Honda CBR1000RR-R: Rp 798.000.000Honda CBR1000RR-R SP 30th Anniversary Edition: Rp 1.076.711.000Honda XL750 Transalp: Rp 330.515.000Honda CB500X: Rp 204.530.000Honda CRF1100L Africa Twin: Rp 633.000.000Honda Rebel 1100: Rp 375.000.000Honda Rebel 500: Rp 202.545.000Honda Gold Wing 1800: Rp 1.056.285.000