PASUNDAN EKSPRES – Uang kertas 100 rupiah mungkin terasa sepele bagi sebagian orang, terutama generasi muda yang tumbuh di era digital. Namun bagi para kolektor uang kuno, lembaran ini justru memiliki nilai yang sangat berarti baik dari sisi sejarah maupun dari sisi ekonomi sebagai barang koleksi.
Sejarah Singkat Uang Kertas 100 Rupiah
Uang kertas 100 rupiah pertama kali diterbitkan oleh Bank Indonesia pada era 1970-an hingga 1990-an, dengan desain yang beragam dari tahun ke tahun. Salah satu yang paling dikenal adalah edisi bergambar “Wayang” dan “Tari Topeng”, yang sekarang cukup langka dalam kondisi mulus (uncirculated).
Siapa Pembeli Uang Kertas 100 Rupiah?
1. Kolektor Uang Kuno (Numismatis) Kolektor adalah pembeli utama uang kertas 100 rupiah. Mereka mencari lembaran dengan kondisi terbaik, nomor seri unik, atau edisi terbatas. Harga jualnya pun bisa berkisar antara Rp5.000 hingga ratusan ribu rupiah tergantung kelangkaan dan kondisinya.
Baca Juga:Kode Redeem Blue Lock Rivals April 2025: Cek Update Terbaru yang Masih Aktif dan Cara Redeem di RobloxCara Download PES 2025 PPSSPP Timnas Indonesia di Android
2. Pecinta Sejarah dan Pendidikan Beberapa institusi pendidikan atau museum membeli uang kertas lama sebagai bagian dari pameran atau bahan edukasi sejarah ekonomi Indonesia.
3. Pelaku Jual-Beli Online Banyak juga penjual dan pembeli uang kuno yang bertransaksi melalui marketplace seperti Tokopedia, Shopee, hingga forum Facebook. Biasanya, pembeli mencari harga terbaik atau ingin melengkapi koleksi pribadi.
Tips Jika Ingin Menjual Uang Kertas 100 Rupiah
– Periksa Kondisi Fisik Semakin bagus kondisinya (tidak robek, warna masih cerah), semakin tinggi nilai jualnya.
– Cek Tahun Terbit dan Nomor Seri Uang dari tahun yang lebih tua atau yang memiliki nomor seri cantik (misalnya AAA123456) lebih diminati.
– Gunakan Platform Jual Beli yang Aman Bergabunglah di komunitas numismatik atau gunakan marketplace terpercaya untuk menjangkau pembeli yang tepat.
Uang kertas 100 rupiah bukan sekadar alat tukar yang sudah tidak berlaku. Ia adalah saksi bisu perjalanan ekonomi bangsa yang kini diburu oleh para kolektor. Jika Anda memiliki simpanan lama di laci atau album keluarga, siapa tahu lembaran itu bisa menjadi barang berharga yang dicari banyak orang.