Akibat Kebakaran di Lantai 5, RSUD Bandung Kiwari Telan Kerugian hingga Rp. 1 Triliun

MENINJAU: PLT Walikota Bandung saat meninjau titik kebakaran di RSUD Bandung Kiwari. Rabu (6/4).  JABAR EKSPRES
MENINJAU: PLT Walikota Bandung saat meninjau titik kebakaran di RSUD Bandung Kiwari. Rabu (6/4).  JABAR EKSPRES
0 Komentar

BANDUNG-Peristiwa Kebakaran yang terjadi di lantai 5 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari pada Selasa (5/4) kemarin, ditanggapi Pelaksana Tugas (PLT) Walikota Bandung, Yana Mulyana. Dirinya memaparkan bahwa kerugian kurang lebih mencapai Rp 1 Miliar.

Kerugian itu, lantaran adanya kerusakan pada bagian Air Handling Unit (AHU) atau alat pengatur udara yang menyebabkan terjadinya kebakaran. Namun, lanjut Yana, untuk memastikan hal itu, harus melalui tahapan investigasi.

“Itu pasti harus di investigasi dulu bahwa api ini bersumber dari apa,  dan kemudian pelayanannya apakah terganggu atau tidak, apakah ada korban jiwa ternyata itu tidak,” tuturnya sewaktu melakukan peninjauan ke RSUD Bandung Kiwari, Rabu (6/4).

Baca Juga:Pelayanan Vaksinasi di Bulan Ramadhan tetap Buka, Polres Cimahi Layani Vaksin Hingga MalamDiguyur Hujan, Pasar Induk Gedebage Kembali Digenangi Banjir

Walaupun terjadi insiden kebakaran itu, Yana memastikan bahwa untuk aktifitas Pelayanan di RSUD Bandung Kiwari sama sekali tidak terganggu. Akan tetapi, ada beberapa ruang operasi yang hingga saat ini masih belum bisa digunakan.

“Alhamdulillah bahwa pelayanan juga tidak terganggu, tapi tentunya kita semua harus menunggu investigasi bahwa api ini bersumber dari apa,” ujarnya.

“Dan ada beberapa ruangan operasi (terganggu). Jadi dari sekian banyak ruang operasi mungkin ada beberapa. (Operasi) masih bisa dan tetap ada. Kan dari 8 ruangan mungkin ada beberapa kamar yang terganggu, tapi prinsip layanan tidak terganggu,” tambahnya lagi.

Sementara itu ia mengungkapkan, adanya kerusakan AHU ini, mengakibatkan kerugian hingga Rp 1 miliar.

“Kerugian sekitar dibawah Rp 1 miliar,” imbuhnya.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati terutama dalam menjaga dan mengatur arus pendek listrik.

“Masyarakat harus tetap hati-hati, terutama pada arus pendek sama kompor jangan suka ditinggalkan,” imbuhnya.(je/sep)

 

0 Komentar