Hikmah Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Geografi

Hikmah Pandemi Covid-19 dalam Perspektif Geografi
0 Komentar

Salah satu hal yang menjadi penyebab fenomena tersebut yaitu pembakaran bahan bakar fosil yang berlebih. Tidak dapat dipungkiri, memang saat ini perkembangan tekhnologi di bidang transportasi berkembang dengan sangat pesat. Terutama transportasi darat, hal itu bertujuan untuk memudahkan mobilitas manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan efisien.

Atas dasar tersebut membengkak pula penggunaan alat transporta di darat, hal tersebut juga berpengaruh pada peningkatan pencemaran udara. Polusi yang disebabkan karena pembakaran emisi gas bahan bakar fosil juga memiliki dampak terhadap penipisan lapisan ozon.

Apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

Langkah awal yang dapat kita lakukan guna mengatasi pencemaran udara yang berlebih yaitu dengan menguranggi penggunaan kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil.

Baca Juga:Stop MeiSetiap Hari, ODP Bertambah 200 di Daerah Perbatasan

Kita dapat beralih dengan menggunakan transportasi umum yang sudah banyak disediakan oleh pemerintah. Namun, hanya segelintir dari masyarakat Indonesia yang tersadar dan tergerak melakukan tindakan tersebut. Banyak yang berasalan jika menggunakan transportasi umum harus mengantri, berdesakan dan tidak langsung sampai di tempat tujuan. Manusia ketika bergerak atau melakukan mobilitas dari satu tempat asal ke tempat tujuan, pengin cepat, murah, nyaman dan aman.

Terlebih di saat musim pandemi seperti ini orang-orang semakin waspada jika harus berada dikerumuman untuk mengantri dan menggunakan alat transportasi umum. Padahal pemerintah sudah memberi solusi dengan membatasi jumlah penumpang yang dapat masuk di setiap moda transportasi yang beroperasi. Berbicara masalah pandemi Covid-19 ternyata virus tersebut juga memiliki dampak positif bagi lingkungan.

Apa dampak positif pandemi Covid-19 bagi lingkungan hidup?

Akibat mencuatnya penyebaran pandemi Covid-19 dan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diterapkan di Indonesia bahkan sampai mengakibatkan adanya kebijakan lockdown yang diterapkan di beberapa negara seperti Italia, China, Malaysia nampaknya hal tersebut memiliki turut ambil bagian dalam mengatasi permasalahan lingkungan, diantarnya: berkurangnya polisi udara secara global.

Physical distancing mengakibatkan sebagian besar penduduk Indonesia untuk melakukan segala aktivitasnya di rumah. Hampir seluruh kalangan masyarakat termasuk selebriti papan atas menyerukan aksi #DiRumahAja. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang menetap di rumh bahkan untuk bekerja.

0 Komentar