Ingin Daring tapi Garing, Kurikulum Merdeka Non Garing?

opini
0 Komentar

Terdapat masalah atau pertanyaan yang harus dipecahkan.

Siswa merancang proses untuk mencapai hasil yang telah ditentukan.
Setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan untuk menyelesaikan proyeknya.

Siswa harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan.

Siswa secara teratur melakukan refleksi atas apa yang mereka kerjakan.

Hasil akhir yang diharapkan adalah siswa menghasilkan sebuah produk dan dievaluasi kualitasnya.

Kelas harus mendukung adanya perubahan dan tidak membuat siswa takut melakukan kesalahan.

Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Rp 78 TriliunCatatan Harian Dahlan Iskan: Ninja Ginsu

Dalam kharakteristik pembelajaran berbasis proyek tersebut menunjukkan banyaknya tuntutan yang dilakukan oleh siswa. Sementara kondisi siswa masih dalam kondisi kenyamanan dan kesulitan untuk focus, atau dengan kata lain para siswa masih dalam zone nyaman dan zone dunia masing-masing. Hal ini tentu saja dapat dirasakan berat oleh para siswa. Guru bersama siswa perlu melakukan penataan ulang selaras dengan kondisi perkembangan mental masing-masing. Terlebih guru memberikan sarana dan media yang luas agar siswa lebih siap membuat dan menghadapi kebebasan dalam mencari ilmu.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah transisi pembelajaran yang dapat menyiapkan diri para siswa untuk kembali ke sekolah. Penciptaan sekolah menjadi rumah kedua bagi para siswa merupakan hal yang pertama dan utama. Rumah kedua yang dapat memberikan kenyamanan dan perasaan senang serta rasa syukur pada Tuhan. Selanjutnya dengan perasaan yang nyaman, sekolah dapat melatih untuk focus, mengasah kognisi, afeksi, dan psikomotorik.

Kondisi adaptasi kembalinya para siswa ke sekolah dari zone nyaman masing-masing perlu diperhatikan agar Implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan dengan lancar.

Kini saatnya guru memahami kurikulum merdeka secara comprehensive mulai dari orientasi,proses sampai target yang ingin dicapai. Beberapa kegiatan untuk mendukung implemntasi kurikulum ini telah dilaksanakan melalui berbagai pelatihan dan webinar untuk menyamakan persepsi dan memahami substansi yang terkandung didalamnya. Semoga learning loss selama pembelajaran daring bisa diatasi dengan kehadiran kurikulum merdeka yang penuh dengan kreativitas, daya nalar siswa dan pembelajaran berbasis proyek.(*)

0 Komentar