PASUNDAN EKSPRES – Kebakaran Alun-alun Surya Kencana pada tanggal 18 September 2023, di Gunung Gede Pangrango, kini memiliki petunjuk terkait penyebabnya.
Menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sapto Aji Prabowo, ada kecurigaan bahwa kebakaran tersebut mungkin disengaja.
Lihat juga : Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Diperpanjang di Jawa Barat 2023, Ini Persyaratannya
Baca Juga:Uang Kuno Rp 1.000 Rupiah Kelapa Sawit: Fenomena Koleksi Bernilai TinggiLirik Lagu Not You Alan Walker ft. Emma Steinbakken Memikat Warga Tiktok dan You Tube
Dalam hasil analisis dari rekaman CCTV, terdapat indikasi bahwa kebakaran tersebut mungkin terjadi secara sengaja.
Kebakaran Alun-alun Surya Kencana
Sapto Aji Prabowo mengungkapkan bahwa dalam rekaman video yang dianalisis, ada seseorang yang mengenakan pakaian putih berada di lokasi awal titik api, baik sebelum asap muncul maupun setelah asap mulai terlihat. Orang ini tampak berjalan dari arah gunung putri ke arah gunung gemuruh.
Namun, karena kamera saat itu dalam posisi zoom out penuh, identifikasi orang tersebut tidak dapat di lakukan dengan pasti. Penggunaan zoom digital juga tidak membantu karena mengurangi kualitas gambar.
Dalam informasi tambahan, kebakaran di Alun-alun Surya Kencana telah membakar lahan seluas 2,95 hektar, yang sebagian besar terdiri dari padang rumput (89 persen), Edelweis (9 persen), dan Cantigi (2 persen).
Dalam upaya mengungkap misteri di balik kebakaran Alun-alun Surya Kencana, penyelidikan terus berlanjut.
Indikasi kesengajaan menjadi sorotan utama dalam upaya memahami penyebab tragis di Gunung Gede Pangrango.
Sementara itu, lahan yang terbakar mengundang keprihatinan karena kerusakan yang di timbulkannya pada lingkungan alam.
Lihat juga : Cara Mengajukan KUR BRI 2023, Penting bagi Pemilik UMKM
Baca Juga:Perakitan Mobil Listrik Neta di Indonesia: Langkah Besar pada 20247 Cara Mudah Bedakan Jam Tangan Casio Asli dari Palsu
Semua pihak berharap agar kebenaran segera terungkap dan tindakan tepat dapat diambil untuk mencegah insiden serupa di masa yang akan datang.
(hil/hil)