Pojokan 178, Rokok “Mami Muda”

Pojokan 178, Rokok “Mami Muda”
Pojokan 178, Rokok “Mami Muda”
0 Komentar

Pojokan 178, Rokok “Mami Muda”

Ketika ngopi di warung pinggir jalan di Krui, Kabupaten Pesisir Barat 288 km. dari Bandar Lampung, Saya melihat rokok dengan branding “Mami Muda” di etalase warung kecil milik Ibu Yum -sebut saja demikian namanya.

Pojokan 174, Mikir

Jual ketengan menurut Bu Yum, untuk melayani pembeli yang kadang anak usia sekolah pun membelinya, yang tak berdaya ditolak oleh Bu Yum. Demi mengumpulkan receh untuk menyambung hidup.

Karena tertarik, saya foto kemasan rokok branding “Mami Muda” itu.

Lalu Bu Yum menyela, “moto apa mas,” katanya.

“Moto rokok Mami Muda Bu, ko ada ya rokok dengan merek Mami Muda,” kata saya.

Baca Juga:Disdik Purwakarta Borong 9 Penghargaan BBPMP JabarTerbanyak di Asia Tenggara! PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant, Mampu Produksi Hingga 199 Ton Hidrogen Per Tahun

“Iya Mas, ada. Soalnya perempuan kan gampang untuk dikomersilkan,” tukas Bu Yum.

LIHAT JUGA:

Pojokan 169, Wisma Yaso

Pojokan 168, Dukungan

Mendengar jawabannya, saya tertarik. “Ko bisa sih Bu, perempuan dikomersilkan?” tanya saya.

“Ya memang kan, perempuan bisa dijadikan barang komersil mas, laki-laki suka nyari juga,” lugas Bu Yum menjawab. Walau sebenarnya ada nada protes terhadap keadaan komersialisme perempuan. Entah komersial pada tubuh atau stereotype sosialnya.

“Kenapa tidak pakai merek Rokok Brongdong?”  Bu Yum protes.

Pojokan 167, Kata

Pojokan 166, Pamflet Calon

Pojokan 165, Merdeka

Pojokan 164, Gelisah

Tak sedikit sentiment terhadap perempuan. Seolah perempuan adalah biang dari segala hal yang negative. Jelas itu sentiment yang tidak tepat.

Perempuan seringkali menjadi korban dalam relasi gender. Perempuan terkungkung dalam social constraction dimana cara pandang masyarakat terhadap objek atau peristiwa sangat dipengaruhi oleh bias gender dan atau kepentingan.

Seperti halnya merek rokok “Mami Muda” yang dijual di warung kecil Bu Yum yang sekaligus menjadi tempat tinggal keluarganya. Beratap seng dengan dinding papan kayu yang sederhana, warung Bu Yum menjadi etalase rokok “Mami Muda”, sebagai bagian dari komoditi di warungnya.

0 Komentar