Pojokan 199, 10,5 Meter

Pojokan 199, 10,5 meter, foto: Kang Marbawi
Pojokan 199, 10,5 meter, foto: Kang Marbawi
0 Komentar

Yang sering kali terjadi adalah janji politik.  

Pemerintah sendiri mengeluarkan Rp71,3 triliun untuk Pemilu 2024 ini. Anggaran tersebut sudah digelontorkan 20 bulan sebelum Pemilu berlangsung. Itu kata Kementerian Keuangan.

Angka tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

Pemilu sendiri menjadi penting dalam tatanan kehidupan demokrasi dan berpolitik di Indonesia.

Ajang ini menjadi investasi dan menghasilkan suksesi kepemimpinan nasional dan daerah yang legitimate.

Baca Juga:Yuk Catat Meter Listrik Secara Mandiri Lewat Fitur SWACAM Di Apliksasi New PLN MobileDukung Pembangunan Kawasan Industri JISC Purwakarta, PLN Purwakarta Realisasikan Pasang Baru 53.000 VA

Melahirkan stabilitas politik yang dibutuhkan dalam proses pembangunan nasional dan daerah. 

Stabilitas yang dibayangi koalisi politisi dan oligarki cukong.

Premis kelindan politik dan oligarki cukong, tak terbantahkan.

Jalan untuk merebut kekuasaan, butuh biaya besar, keras dan kadang kasar. Melahirkan mafia dan lunturnya integritas, seperti ditulis dalam buku “Membongkar Mafia dan Oligarki dalam Pemilu 2019” yang dieditori Gregorius Sahdan, terbitan The Indonesian Power for Democracy (IPD).  

Cukup kontroversi memang. Atau bisa juga baca buku Jeffrey Winters, Oligarki, terbitan Gramedia, 2011. 

Tapi jujur, memang tak ada kekuasaan yang gratis apalagi warisan. Sebab era kerajaaan hanya ada di negeri mendiang Ratu Elizabeth sana. Selalu saja kekuasaan itu harus diperebutkan dan dikontestasikan.

Bahwa dalam kontestasi selalu ada hubungan keluarga, kerabat, kolega dan atau nepotisme lainnya, itu adalah bagian dari warna proses kontestasi yang dianggap demokratis.

Selama memenuhi persyaratan dan sesuai regulasi, siapapun, punya ikatan apapun, sah! Untuk ikut dalam kontestasi perebutan kekuasaan. Soal etika dan moral, ditampilkan sebagai pencitraan.

Dan kadang itu disimpan di pojokan. 

Saya berpikir, kalau kolega saya jadi bupati, berapa proyek yang harus dia serahkan kepada para pengusaha yang membantunya? Dan rakyat bagaimana? Dapat apa?

Baca Juga:PLN Mobile Proliga 2024 Siap Digelar, Kolaborasi Dukungan Untuk Pengembangan Voli di Tanah AirPojokan 198, Protes Sampah

 “Wah pusing, mendingan tidur saja lah” pikirku sambil memejamkan mata, kemudian pulas tertidur di pesawat. Sebelum lelap tertidur, dalam hati berdoa “Semoga sukses kawanku, jangan kau korbankan rakyat untuk bayar cukong!!!”. (Kang Marbawi, 27.04.24)

0 Komentar