Nasib Guru Bak Kue Bolu

Nasib Guru Bak Kue Bolu (Yudi Septawardana, M.A)
Nasib Guru Bak Kue Bolu (Yudi Septawardana, M.A)
0 Komentar

Oleh:

Yudi Septawardana, M.A

(Pengurus DPD AGPAII Kab. Pesisir Selatan dan Praktisi Pendidikan)         

Siapa yang tak kenal kue bolu? Kue jamuan untuk tamu saat lebaran.

Kue yang sering menjadi isi baban (mangkuk tempat bingkisan kaum ibu-ibu Minangkabau) sebagai balasan saat hajatan.

Bentuknya beraneka ragam, mulai dari buah-buahan, seperti manggis dan anggur, hingga hewan, seperti ikan. Sungguh, menjadi kenangan yang tak akan pernah terlupakan.

Baca Juga:MANJUR! Begini Cara Mencari Teman di Instagram dengan Nomor Hp Tanpa RibetSerunya Bermain 3 Game Tembak Tembakan Online Gratis, Nikmati Aksi Tanpa Batas!

Kue bolu tempo dulu dimasak dengan proses yang unik. Tidak seperti sekarang, dimasak dengan menggunakan oven yang canggih.

Bolu tempo dulu, dimasak dengan balango, api di atas dan di bawah, menggunakan tungku tradisional.

Dalam durasi waktu beberapa menit, kue bolu hangat siap dinikmati atau masuk toples untuk dipajang dalam lemari.

Tulisan ini tidak bermaksud menghadirkan prosedur atau sintaks pembuatan kue bolu. Atau tidak pula bermaksud merendahkan martabat guru bak kue bolu.

Tapi, mencoba menggambarkan nasib guru di tanah air dalam konteks kekinian.

Tidak ada orang yang meragukan peran guru dalam mencerdaskan bangsa. Terbukti dalam sejarah.

Muncul pertanyaan dari Kaisar Hirohito yang sangat berkesan, “berapa jumlah guru yang tersisa?”

Baca Juga:Rahasia Kreatif, 2 Cara Bikin Stiker WhatsApp dari Foto Favorit Anda2 Cara Bikin Stiker Whatsapp di iPhone dengan Foto Sendiri, Tanpa Aplikasi dan dengan Aplikasi!

Pertanyaan yang keluar dari seorang kaisar, tentu ada makna besar yang tersimpan di dalamnya.

Mengapa guru  yang ditanya? Mengapa tidak dokter, tentera, atau insinyur? Jawabannya tentu mudah diterka. Karena, dokter, tentera, insinyur dan profesi lainnya adalah produk dari eksistensi guru.

Pilihan Sang Kaisar sangat tepat. Menyelamatkan guru, membangkitkan Jepang dari keterpurukan.

Terbukti, Jepang saat ini menjelma menjadi kekuatan baru dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi, teknologi, militer, dan sebagainya.

Negara Indonesia telah merdeka sejak 78 tahun silam. Artinya, lebih dari setengah abad suasana kemerdekaan seyogianya terasa.

0 Komentar