Jauhi Perploncoan, MPLS di Cimahi Terapkan Kegiatan Pendidikan Karakter

MPLS: Hari pertama kegiatan MPLS di salah satu Sekiolah Menengah Pertama di Bandung. NET
MPLS: Hari pertama kegiatan MPLS di salah satu Sekiolah Menengah Pertama di Bandung. NET
0 Komentar

CIMAHI-Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari pertama di semua jenjang pendidikan Kota Cimahi dari TK, SD, SMP, hingga SMA berjalan seperti sekolah pada hari-hari biasa.

Namun berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di MPLS ini sudah tidak diperkenankan siswa dibebani tugas membawa barang-barang yang “aneh” sebagai upaya untuk menghindari perpeloncoan.

“Sesuai arahan dari Provinsi bahwa MPLS ini lebih ke pendidikan karakter dan menghindari kekerasan,” kata Kepala SMA Negeri 2 Cimahi, Doddy Sularto, Senin (18/7).

Baca Juga:Catatan Harian Dahlan Iskan: Bisik-Bisik KerasKesepakatan Kelas: Solusi Untuk Mendisiplinkan Murid

Menurutnya, pelaksanaan MPLS dilakukan hingga Jumat dan dibuka secara serentak dan simbolis oleh Kepala Dinas Pendidikan Jabar serta Plh Gubernur Uu Ruzhanul Ulum. Sementara guru dan siswa mengikuti secara zoom di sekolah masing-masing.

Selama pelaksanaan MPLS tidak dibolehkan adanya perundungan kepada siswa apalagi tindakan kekerasan sesuai dengan hastag Disdik Jabar “Cekas” (Cegah Kekerasan). Yakni fokus kepada menghindari perundungan, intoleran, dan kekerasan seksual.

“Saat apel sebelum MPLS dimulai, tadi kami juga ingatkan kepada semua siswa agar tidak ada bullying, tindak kekerasan verbal maupun fisik. Kalau sampai terjadi, maka orang tua mereka akan dipanggil,” ujarnya.

Diterangkannya, MPLS merupakan sarana untuk mengenalkan tata belajar siswa, mengenalkan sarana prasarana sekolah, membentuk karakter pribadi yang baik, wawasan kebangsaan, dan anti perundungan. Nantinya ada guru khusus yang mengawasi, mereka yang sudah mengikuti pelatihan sekolah ramah anak.

“Jadi kami berharap selama MPLS ini tidak ada yang aneh-aneh, tidak ada kekerasan, dan perundungan,” imbuhnya.

Disinggung soal jumlah siswa baru, sekolahnya menerima sekitar 400 siswa dengan total kuota 12 kelas. Mereka diterima dari berbagai jalur, seperti afirmasi, perpindahan orang tua, prestasi, dan zonasi.

“Selesai MPLS nanti siswa akan belajar normal, PTM 100% meski tetap harus memperhatikan prokes,” pungkasnya.(eko/sep)

 

0 Komentar